Selasa, 26 Juli 2016

Hakikat Rizki

Mungkin kau tak tau dimana rizkimu, tapi rizkimu tau dimana dirimu. Dari lautan biru, bumi dan gunung Allah memerintahkannya menujumu. Allah memerintahkannya sejak 4 bulan 10 hari kau dalam kandungan ibumu.. Amatlah keliru bila bertawakal rizki dimaknai dari hasil bekerja. Karena bekerja adalah ibadah sedang rizki itu urusan-Nya. Melalaikan kebenaran demi mengkhawatirkan apa yang dijamin-Nya adalah kekeliuran berganda. Manusia membanting tulang demi angka simpanan gaji yang mungkin esok akan ditinggal mati. Mereka lupa bahwa hakekat rizki bukan apa yang tertulis dalam angka tapi apa yang telah dinikmatinya.Rizki tak selalu terletak pada pekerjaan kita. Allah menaruh sekehendakNya, diulang 7x shafa dan marwa tapi zamzam justru muncul dari kaki bayinya. Ikhtiar itu perbuatan, rizki itu kejutan. Dan jangan lupa tiap hakikat rizki akan ditanya, "darimana dan untuk apa". Karena rizki adalah "hak pakai". Halalnya di hisab, haramnya diadzab.Maka,jangan kau iri pada rizki orang lain.Bila kau iri pada rizkinya,kau juga harus iri pada takdir matinya.Karena Allah membagi rizki, jodoh dan usia ummatnya tanpa bisa tertukar satu dan lainnya. Jadi yakinlah semua adalah dan atas kehendakNya. wallohu a'lam Semoga bermanfat Baarakallahu fikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar